Trik Internet dengan mode pesawat tanpa WIFI

Akses Internet melalui jaringan haruslah melalui penyedia layanan atau yang dikenal dengan operator seluler. Operator seluler dalam hand phone atau smartphone disambungkan melalui sim card yang dipasang pada hp pengguna. Sim Card akan memberikan layanan internet berbasis GPRS kepada pengguna dengan koneksi pada jaringan operator penyedianya.

          Layanan kartu sim / sim card tersebut menggunakan jaringan radio untuk koneksinya. Kartu sim smartphone terbagi atas layanan GSM dan CDMA. Kedua layanan tersebut dapat menyediakan layanan jaringan GPRS untuk mengakses internet. Untuk hal tersebut, kartu sim akan menyambungkan jaringan melalui jaringan radio. Dalam jaringan radio, layanan yang dapat diperoleh bisa berupa paket data internet atau layanan SMS dan telepon. Untuk mendapatkan layanan SMS dan telepon melalui jaringan radio, kartu SIM harus diaktifkan agar nomor kartu terdeteksi. Hal ini dikarenakan layanan SMS dan telepon menggunakan jaringan GSM atau CDMA yang dapat dikenali hanya melalui nomor identitas kartu yang digunakan/

          Adapun layanan GPRS untuk akses internet akan menggunakan jaringan radio dengan pengenal alamat tersendiri yang disebut sebagai IP (Internet Protocol) yang berarti identitas pengguna layanan internet dalam suatu jarigan tertentu. IP ini akan diperoleh otomatis ketika sebuah perangkat terkoneksi dalam suatu jaringan. Bagi pengguna internet melalui smartpone, tidak dibutuhkan nomor kartu sim dalam mengakses jaringan internet.

          Pengguna internet melalui smatphone dapat menggunakan jaringan wifi tanpa mengaktifkan kartu sim, dan akan mendapatkan identitas IP melalui jaringan tersebut. Hal tersebut tentunya sangat dipahami oleh para pengguna wifi, karena selain tidak memerlukan nomor, baterai smartphone akan lebih hemat bila modus penerbangan diaktifkan ketika menggunakan jaringan wifi.

          Namun pada kali ini, kita akan mencoba menggunakan layanan internet dengan mode pesawat, tanpa jaringan wifi. ASLI melalui smartphone sendiri. Persiapan yang diperlukan adalah :
     1. Smartphone
     2. Kartu SIM
     3, Beberapa instruksi yang akan kami sampaikan.

Langkah-langkah instruksi yang harus dilakukan :
1. Aktifkan mode pesawat pada smartphone
2. Buka menu panggilan, lalu ketik *#*#4636#*#*
3. Klik pada Tampilan : Informasi Sim 1 atau sim 2
4. Pilih menu Type Jaringan yang anda sukai dengan 3G/4G/LTE/GSM/WCDMA
5. Klik menu Hidupkan Radio
6. Pada menu lainnya klik Ennable Data Connection




Pada saat semua langkah terselesaikan, ponsel akan mulai menghubungkan jaringan radio ke GPRS sesuai jaringan yang anda sukai.

Hal yang menjadi catatan untuk diperhatikan adalah kartu SIM anda harus memiliki kuota paket data dan dalam masa aktif. Hal ini karena koneksi internet melalui mode pesawat ini hanya menonaktifkan identitas nomor. Koneksi jaringan internet tetap berjalan seperti biasa, namun nomor anda tidak aktif. Layanan ini memberikan peluang agar anda tidak terganggu dengan SMS dan panggilan ke nomor SIM anda dan lebih hemat baterai karena mengurangi penggunaan layanan kartu SIM. Bila cara semacam ini di chanel youtube dikatakan internet gratis dengan mode pesawat, maka sesungguhnya hal tersebut adalah tidak benar.

Semoga Bermanfaat

DATABASE TERDISTRIBUSI

DATABASE TERDISTRIBUSI
Basis Data Terdistribusi

Konsep Basis Data Terdistribusi
Basis Data Terdistribusi adalah suatu database yang penyimpanan nya tidak di letakkan semua di taruh di pc umum . kebanyakan , distributed database di letakkan di Pc induk ( Server ) lalu kemudian komputer lain yang terkoneksi dengan nya dapat saling memanfaatkan database. Sistem yang mengelola  database terdistribusi dan menyediakan mekanisme agar distribusi transparent adalah distributed database management system (DDBMS).
Basis Data Terdistribusi :
1. Sistem Komputasi Terdistribusi adalah sejumlah elemen proses yang terkoneksi melalui jaringan komputer dan saling bekerjasama dalam melakukan suatu tugas
2. Basis Data Terdistribusi adalah kumpulan basis-basis data yang saling berhubungan secara logika dan tersebar pada sebuah jaringan komputer
3. Sistem Manajemen Basis Data adalah sebuah sistem software yang mengelola basis data terdistribusi

Ciri-ciri Basis Data Terdistribusi

1. Data Terdistribusi
Pada Basis data terdistribusi, Data yang ada pada sistem database ini akan dipecah pecah menjadi bagian bagian kecil yang akan disebar ke setiap bagian dari jaringan data server. jaringan data server ini nantinya akan berkomunikasi satu dengan yang lainnya saat mendapatkan permintaan data.
2. Terdapat duplikasi atau replikasi pada sebagian atau seluruh data
Pecahan data yang tersebar pada sistem basis data terdistribusi bisa saja memiliki kesamaan dengan pecahan data yang tersebar antar satu server node dengan server node lain. hal ini digunakan untuk backup data sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak dinginkan maka data tidak akan hilang.
3. Server Basis data saling terhubung satu dengan lainnya
Setiap server yang menyusun sitem database terdistribusi pastilah terhubung antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan jaringan baik itu jaringan local maupun jaringan public. Setiap pesan yang dikirim ke satu server node dengan satu node lainnya memiliki operasi yang sudah ditentukan diterima oleh server server lainnya.
4. Data yang terdapat pada tiap server dapat diakses oleh server lain
Setiap node server pada sistem data terdistribusi dapat meminta atau menyimpan data ke node server lainnya. karena pada dasarnya semua node server adalah sebuah kesatuan dari basis data terdistribusi itu sendiri
5. Data pada satu server ditangani oleh DBMS sendiri sendiri
Setiap data yang tersimpan pada sebuah server akan dimanage oleh sebuah aplikasi Database yang terpasang pada node server itu sendiri. jadi dalam pengelolaan databasenya, setiap node server bersifat autonomous.
6. Request data secara local ditangani oleh DBMS pada setiap server
Pada suatu kejadian dimana terdapat request untuk data yang hanya tersimpan pada suatu server saja. maka Aplikasi database yang terpasang pada node tersebut haruslah sebagai penyedia datanya. Bukan bergantung pada aplikasi database yang terpasang pada node server lain untuk mengambil data semacam ini.
7. Setiap Server harus ikut serta dalam paling tidak sebuah aplikasi global
Pada basis data terdistribusi setiap node server akan berkomunikasi untuk mengangani permintaan data yang bersifat campuran atas data data yang tersebar. paling tidak ada sebuah aplikasi yang menggunakan beberapa node sekaligus untuk dapat memenuhi persyaratan sebuah sistem dapat dikatakan sebagai sebuah sistem basis data terdistribusi.
8. Kegagalan pada satu server tidak akan mempengaruhi server lainnya
Pada suatu kasus dimana terdapat server yang down atau tidak dapat diakses. maka node server lainnya tidak akan terpengaruh dan masih dapat menangani permintaan data local yang berada pada server tersebut.
9. Performa yang meningkat
Setiap database terdistribusi pasti memiliki peningkatan performa jika dibandingkan dengan sebuah sistem serupa dengan data yang tidak distribusika dengan spesifikasi komputer yang sama. 
 10. Bersifat ekonomis
Dewasa ini, kuantitas lebih murah daripada kualitas. spesifikasi server yang tinggi dengan harga yang sangat mahal dapat diimbangi dengan beberapa node server yang saling bekerja sama satu dengan lainnya meskipun spesifikasi tiap node server tersebut jauhlebih murah dibandingkan dengan sebuah server mahal yang berspesifikasi tinggi tersebut
11. Bersifat Modular
Setiap Node server yang tergabung pada sebuah sistem basis data terdistribusi dapat di tambahkan atau dihilangkan dengan mudah dari sebuah sistem database terdistribusi. sifat modular inilah yang membuat penerapan database terdistribusi sangat ideal bagi startup. karena bila startup berkembangpesat maka tidak perlu melakukan pergantian komputer server yang sangat memakan biaya
12. Dapat berjalan secara terus menerus tanpa waktu offline
Karena setiap node server berjalan dengan sendiri sendiri, asalkan terdapat duplikat server ataupun backup server. sebuah sistem database terdistribusi dapat berjalan terus menerus tanpa waktu offline untuk maintenance. Hal ini bisa terjadi karena maintenance dapat dilakukan secara bergantian antara setiap node server sehingga downtime dapat menjadi zero. (Baca juga:Pengertian Sistem Basis Data Menurut Para Ahli)
13. Lokasi yang bebas
Pengguna yang mengakses sebuah aplikasi yang menggunakan sistem basis data terdistribusi tidak perlu mengetahui lokasi server dimana data tersebut disimpan. data akan disusun oleh sistem dan diberikan ke pengguna secara abstrak
14. OS setiap server dapat berbeda antar node
Tiap node server dari basis data terdistribusi dapat memiliki Operating System yang berbeda satu dengan yang lainnya. Asalkan setiap server tersebut dapat memproses permintaan data yang dilakukan dari server lainnya dengan operasi yang sudah ditentukan, maka perbedaan operating system pun tidak menjadi masalah.
15. Hardware setiap server dapat berbeda antar node
Begitupun dengan hardware yang digunakan oleh tiap node server pada sistem basis data terdistribusi dapat memiliki perbedaan antar satu node server dengan node server lainnya. misalkan node server A menggunakan merk HP, server B mengunakan merk Asus, dan lain sebagainya. Bahkan perbedaan generasi dari komputer yang digunakan pada tiap node juga tidak akan menjadi masalah. (Baca juga: Komputer Generasi Kelima)
16. Pemroresan query yang terdistribusi
Pada sistem basis data terdistribusi, tiap query akan memiliki kesempatan untuk didistribusikan eksekusinya pada node server yang berbeda. Hal ini membuat optimalnya kecepatan pemrosesan dari sebuah query. Contohnya yaitu pada oracle, setiap query awal akan dieksekusi pada node server tempat pengguna melakukan akses. Setelahnya, node server tresebut akan melakukan subquery ke node server lain untuk melakukan permintaan data dengan menggunakan sub query yang diambil dari query user tadi. (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Database Oracle)

DISTRIBUTED COMPUTING
A. Distributed Computing
ü Distributed computing merupakan sebuah proses komputasi tidak terjadi dalam satu komputer saja akan tetapi didistribusikan atau di-share ke beberapa komputer.  Analogi kelompok-kelompok jaringan LAN lain semisal Kost-Kostan dan ISP . Intinya proses tersebar dalam kelompok, namun menghasilkan satu output. Ya, distributed computing adalah salah satu contoh parallel processing (pemrosesan paralel).
ü Distributed computing merupakan bidang ilmu komputer yang mempelajari sistem terdistribusi.Sebuah sistem terdistribusi terdiri dari beberapa komputer otonom yang berkomunikasi melalui jaringan komputer. Komputer yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Suatu program komputer yang berjalan dalam sistem terdistribusi disebut program didistribusikan, dan didistribusikan pemrograman adalah proses menulis program tersebut. Distributed computing juga mengacu pada penggunaan sistem terdistribusi untuk memecahkan masalah komputasi. Dalam distributed computing, masalah dibagi menjadi banyak tugas, masing-masing yang diselesaikan oleh satu komputer.
ü Distributed computing dapat diartikan sebagai suatu teknologi yang dapat memecahkan suatu masalah besar ke dalam proses-proses kecil ke banyak komputer untuk kemudian proses kecil itu dipecahkan secara simultan dan apabila sudah didapatkan solusi-solusi kecil maka disatukan kembali dalam satu solusi yang besar dan terintegrasi.

B. Sistem Data Distributed

ü Sistem basis data terdistribusi pada dasaranya merupakan salah satu pengembangan dari sebuah sistem basis data. Sistem basis data yang sudah diimplementasikan di dalam suatu perusahaan ataupun organisasi, kemudian dikembangkan menjadi bentuk distribusi data, sehingga sisitem basis data tersebut bisa didistribusikan ke berbagai lokasi.
ü Sistem Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke suatu jaringan, dimana  bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer.Maksud komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke jaringan, komputer tersebut tetap data berjalan.
ü Contoh Sistem Terdistribusi
a.    Sistem Telepon
-       ISDN, PSTN
b.    Manajemen Jaringan
-       Adminstrasi sesumber jaringan
c.    Network File System (NFS)

KETERKAITAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN JARINGAN KOMPUTER
Hubungan Data Base System dan Jaringan Komputer
Untuk dapat saling berhubungan antar site pada sistem database terdistribusi diperlukan jaringan komunikasi komputer. Jaringan komputer adalah interkoneksi antara sejumlah komputer autonomous yang dapat saling bertukar informasi antara komputer yang terhubung. Bentuk komputer yang saling terhubung biasanya disebut dengan Node, host atau site. Bentuk hubungan antar komputer tidak hanya melalui kawat tembaga saja, tetapi dapat melalui serat optic, gelombang mikro dan satelit komunikasi.
Karena Basis Data Teridistribusi adalah kumpulan basis-basis data yang saling berhubungan secara logika dan tersebar pada sebuah jaringan komputer maka jaringan komputer adalah komponen pokok pendistrribusian data dalam basis data.
Basis Data Terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer,  yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun masa yang akan datang, jadi Basis Data Terdistribusi hanya bisa dibangun bila terdapat Jaringan Komputer

DATA PROCESSING
Distributed data processing / pemrosesan data terdistribusi.
Merupakan sekumpulan peralatan pemrosesan yang saling terhubung melalui jaringan yang mengerjakan tugas-tugas tertentu.
Pemrosesan terdistribusi dapat dikelompokan berdasarkan beberapa kriteria yaitu :
1. Degree Coupling / Tingkat hubungan : tinggi atau rendah ? Jumlah data yang saling digunakan dibandingkan dengan jumlah pemrosesan lokal.
2. Struktur antar hubungan : kuat atau lemah ? Jika komponen dapat di share dikatakan kuat
3. Kesaling tergantungan komponen-komponen. Kuat atau lemah dalam mengekseskusi proses.
4. Keselarasan antar komponen.
Pemrosesan terdistribusi berkembang karena kebutuhan untuk dapat memecahkan masalah besar dan kompleks dengan menggunakan berbagai macam aturan divide and conquer. Alasan lain yang mendasar adalah struktur organisasi yang berubah menjadi terdistribusi..

SISTEM BASISDATA HOMOGEN DAN HETEROGEN
Dalam sistem yang homogen, semua site menggunakan product DBMS (Data Base Management System) yang sama. Sistem homogen lebih mudah di rancang dan di atur. Pendekatan ini memberikan perkembangan yang baik, yaitu tidak mengalami kesulitan dalam  membuat sebuah site baru pada DDBMS. Misalnya: Seluruh sistem menggunakan basis data Oracle yang bertempat di satu atau beberapa mesin; Oracle yang digunakan boleh jadi berbeda versi, tetapi aplikasi harus dapat memahami perbedaan fungsionalitas yang ada di setiap simpul (basis data) sistem

Dalam Sistem Basis data heterogen setiap tempat yang berbeda menjalankan DBMS yang berbeda baik Relaional DBMS atau nonrelational. Misalnya: Dalam basis data terdistribusi sedikitnya satu sistem bagian tidak menggunakan basis data Oracle. Agar dapat saling berkomunikasi, perbedaan ini dapat dijembatani dengan menerapkan Oracle Transparent Gateway yang menggunakan layanan heterogen pada server Oracle (Oracle Heterogenous Services) dan agen yang spesifik terhadap sistem pada sistem non-Oracle.


STRUKTUR BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Tipe Full Connected
Tipe full connected adalah seluruh perangkat/node dalam suatu jaringan saling terhubung antara satu dengan yang lainnya.
Untuk jenis Fully Connected Network, memiliki tingkat availability atau ketersediaan yang tinggi, karena masing-masing komputer di dalam jaringan akan terhubung secara langsung antara satu dengan lainnya. Namun dalam sistem ini, link atau hubungan yang terjadi akan banyak sekali sehingga akan membutuhkan biaya yang besar, dan tidak cocok bila diterapkan ke dalam skala yang besar, misalnya setingkat corporate.

Keuntungan : Kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (tetapi biaya lebih mahal)
Kerugian : Control management tidak terjamin


Tipe Partial Connected
Tipe partial connected adalah seluluh perangkat yang saling berhubungan hanya beberapa saja.
Keuntungan : Reliability rendah, biaya dapat ditekan
Kerugian : Control management tidak terjamin

Tree Connected Network
Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus yang dikombinasikan dengan sistem star (bintang). Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop-nya tidak tertutup.
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi lebih kompleks.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi.
Kelebihan
1. Fleksibilitas dalam hal pengembangan jaringan tinggi.
2. Untuk troubleshoot lebih mudah karena Client PC dikelompokkan ke dalam bagian-bagian tertentu.
3. Penambahan terminal / PC di dalam jaringan tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan.
4. Tingkat keamanan relatif tinggi
Kekurangan
1. Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif.
2. Proses transmisi lebh lambat, karena harus melalui beberapa titik terlebih dahulu.
3. Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
4. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal ke terminal lain di dalam jaringan.

Keuntungan : Bersifat sentral, control management lebih terjamin.
Kerugian : kalau node A rusak, semua akan rusak.
CATATAN : Setiap proses dimulai dari bawah

Ring connected Network
Pada topologi ring semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang membentuk lingkaran. Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincin yang melingkar. Sehingga, setiap terminal dalam jaringan saling tergantung. Akibatnya, apabila terjadi kerusakan pada satu terminal, maka seluruh jaringan akan terganggu.
Dalam proses transmisinya, digunakan sistem token-ring untuk menentukan PC manakah yang mendapat giliran untuk mengirim data. Token-ring ini dirotasikan secara satu arah, baik searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam.

Kelebihan
1. Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
2. Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server.
3. Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan.
4. Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kekurangan
1. Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal di sebelahnya.
2. Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
3. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

Keuntungan : Rusak satu, yang lain masih bisa jalan
Kerugian : Control management tidak terjamin karena bersipat  sentralisasi

Star connected Network
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari terminal tengah ke setiap terminal atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa  “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).

Kelebihan
1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan terminal yang terpaut.
2. Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
3. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
4. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
5. Penambahan dan pengurangan terminal / komputer dapat dilakukan dengan mudah.
6. Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
Kekurangan
1. Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
2. Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.
3. Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
4. Lalu lintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

Keuntungan : Control magement lebih terjamin, kerena bersifat sentral. Reliability rendah
Kerugian : Kalau pusat rusak, yamg lainnya rusak

TEKNIK MEMECAH BASIS DATA
Teknik Memecah Basis Data
· Memecah basis data menjadi unit-unit logika yang disebut fragmen-fragmen yang bisa diassign untuk disimpan di berbagai site.
· Penggunaan replikasi data yang memungkinkan data tertentu untuk disimpan di lebih dari satu site.
· Proses alokasi fragmen –atau replika fragmenuntuk penyimpanan di berbagai site.

Teknik Memecah Basis Data (2)
· Teknik-teknik di atas digunakan dalam proses perancangan basis data terdistribusi.
· Informasi yang berhubungan dengan fragmentasi, alokasi dan replikasi data disimpan dalam sebuah global directory yang diakses oleh aplikasi DDBS.


TUJUAN SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Tujuan Sistem Operasi Terdistribusi adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
- file system
- name space
- waktu pengolahan
- keamanan
- akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangkat keras.