Umroh (bagian 1)




          Salah satu rangkaian ibadah umat Islam yang dilakukan di negara Arab Saudi adalah umroh. Ada yang menyebutnya dengan istilah haji kecil. Ibadah ini memang sangat dianjurkan bagi muslim yang mampu melaksanakannya. Salah satu keutamaan umroh adalah sebagai penebus dosa, seperti dijelaskan dalam hadits :

العمرة الى العمرة كفارة لما بينهما

.Ibadah umroh satu terhadap umroh lainyya menjadi penghapus dosa diantara keduamya

          Praktik pelaksanaan ibadah umroh hampir sama dengan pelaksanaan ibadah haji, hanya saja tanpa wukuf, mabit dan melempar jumrah. Waktu pelaksanaan ibadah umroh tidak terbatas, boleh setiap waktu kecuali ketika sedang masuk waktu prosesi rukun haji berupa wuquf dan beberapa wajib haji seperti melempar jumrah. Hal ini berarti ketika dalam prosesi haji tidak boleh melaksanakan umroh.

  • Adapun beberapa syarat untuk melakukan ibadah umroh adalah :

  1. Islam. Dalam hal ini, umroh hanya sah dilakukan oleh seorang muslim karena umroh memang salah satu bentuk peribadahan keagamaan, bukan sekedar perilaku umum kemanusiaan.
  2. Berakal Sempurna. Seperti halnya peribadahan yang lain, akal menjadi syarat sah bagi umroh. Hal ini dikarenakan sebuah peribadahan haruslah dilakukan dengan sebuah kesadaran, bukan tindak refleks semata. Kesadaran melakukan suatu hal berdasarkan pada akal orang tersebut.
  3. Baaligh. Syarat dewasa/cukup umur menjadi poin selanjutnya berkenaan dengan tanggung jawab atas apa yang dijalankan. Ketika seseorang sudah memenuhi kriteria usia kedewasaan (cukup usia) suatu hal, maka dia dapat dimintai pertanggungjawaban atas perilaku hal tersebut.
  4. Mampu. Hal ini juga menjadi syarat peribadahan, karena agama Islam tidak membebankan peribadahan terhadap orang yang tidak mampu.
  5. Merdeka. Hal ini berarti orang tersebut tidak menjadi budak yang memiliki tanggung jawab terhadap majikan (tuan) nya. 
  • Rukun Umroh
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa rukun yang merupakan perilaku pokok peribadahan umroh, yaitu :

     1. Berihram

         Berihram merupakan langkah pertama memasuki peribadahan umroh. Seperti halnya takbirotul ihram pada sholat, ihram menjadikan seseorang sudah masuk dalam peribadahan umroh/haji. Praktik ihram ini dengan mengenakan pakaian khusus. Kain ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak berjahit dimana 1 helai kain melilit bagian tubuh dari pinggang hingga pada bawah lutut (menutupi aurat dari pusar sampai lutut). 1 helai lagi diselimutkan pada bagian atas tubuh pada bagian bahu ke bawah. Seorang muhrim (pelaksana umroh) laki-laki tidak diperbolehkan mengenakan celana, kemeja, tutup kepala. Boleh menggunakan ikat pinggang untuk mengencangkan kain ihram yang dipakai menutup aurat. Adapun pakaian ihram perempuan bebas mengenakan jenis kain, disunnatkan memakai yang berwarna putih dan harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.


Pelaksanaan ihram dimulai dari salah satu dari beberapa miqat (batas tempat) umroh yang berada di luar tanah haram Mekah. Apabila sudah terlanjur berada di kota Mekah, maka harus keluar menuju miqat tersebut. Disunnatkan mandi sebelum berpakaian ihram, kemudian memakai pakaian ihrom dan berniat ihram umroh. Bacaan niat umroh :

نويت العمرة وأحرمت بها لله تعالى

 Setelah berniat, disunnatkan shalat sunnat ihram. Kemudian seorang muhrim berangkat ke Mekah untuk melaksanakan Thawaf sembari memperbanyak bacaan talbiyah :

لبيك الله اللهم لبيك , لبيك لا شريك لك لبيك , إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك

     2. Thawaf

          Thawaf adalah mengelilingi ka'bah sebanyak 7x. Praktik mengelilingi ini dilakukan dengan berputar melawan arah jarum jam, menjadikan ka'bah berada di sebelah kiri seorang yang berthawaf. Perhitungan mengelilingi dimulai dari sudut/pojok hajar aswad yang berada di bagian tenggara. Memulai thawaf harus dari posisi lurus hajar aswad dengan membentuk garis 45 derajat arah timur dan selatan (sudut ka'bah arah tenggara) Apabila dimulai sebelum atau sesudah garis tersebut, maka hitungan didasarkan pada saat sudah melewati garis tersebut sebagai awal dan sebagai akhir satu putaran penuh.

          Thawaf terdiri dari thawaf rukun, thawaf wajib, dan thawaf sunnah. Pada rangkaian umroh, thawaf yang dilakukan masuk kategori rukun, bila tidak melakukan thawaf maka umroh orang tersebut rusak/tidak sah. Pada thawaf umroh niatnya adalah :

للهم إنى أريد طواف بيتك الحرام فيسره لى وتقبله منى سبعة اشواط طواف العمرة لله تعالى , بسم الله , ألله أكبر. بسم الله , الله أكبر . بسم الله , الله أكبر . ولله الحمد

Dalam praktik mengelilingi ka'bah, seorang muthawwif boleh membaca bacaan dzikr, tasbih, sholawat, atau doa yang sudah hafal. Namun akan lebih utama jika membaca bacaan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.


Bersambung....InsyaAlloh segera dilanjutkan.

Semoga bermanfaat.


Previous
Next Post »
0 Komentar