Minimalis Yang Berpotensi Bisnis

Bibit Merica Perdu


       Perkembangan zaman dengan banyak populasi manusia menuntut banyak hal dilakukan dalam media yang sedikit namun dapat menghasilkan produk yang banyak seiring kebutuhan banyaknya populasi tersebut. Desain rumah dibuat dalam bentuk yang penuh dengan manfaat dan praktis. Demikian pula dalam praktik berkebun yang sudah sangat marak dengan bentuk pot dan penggunaan polybag sebagai media menanam berbagai jenis tanaman. Selain minimalis, penggunaan media ini juga praktis karena bersifat portable, dapat dipindahkan pada beberapa tempat dengan maksud memaksimalkan pemanfaatan tata ruang. Kita dapat memilih tempat dengan intensitas cahaya dan curah hujan tertentu sesuai dengan jenis tanaman yang dibudidayakan.

       Salah satu bentuk minimalis yang sedang dijalankan di lingkungan ponpes At-Tauchid adalah budidaya merica perdu milik pengasuh ponpes, beliau K.H. Misbahul Munir. Proses diawali dari memperoleh bibit yang sudah berumur 1 hingga 1,5 bulan dalam media polybag berukuran kecil. Bibit tersebut kemudian dipindahkan pada media polybag yang berukuran cukup besar untuk mendukung pertumbuhannya pada uisa selanjutnya. Media polybag yang berukuran lebih besar tersebut diisi dengan tanah yang telah dicampur pupuk kandang untuk memenuhi kebutuhan pupuk bibit. Pemilihan pupuk kandang dimaksudkan untuk mendayagunakan pupuk yang ada dengan harapan, mengurangi penggunaan pupuk kimia. Selain lebih hemat, pupuk kandang juga ramah lingkungan, dan hasil tanaman akan lebih sehat untuk dikonsumsi.


Pemindahan pada polybag besar

       Selain pupuk, di masa selanjutnya juga akan digunakan obat semprot organik yang ramah lingkungan dan menghasilkan merica yang baik bagi kesehatan. Tahap selanjutnya, bibit yang sudah berada pada polybag berukuran besar kemudian dipindahkan di beberapa lokasi yang mendukung pertumbuhan bibit tersebut. Dari sekitar 130 bibit yang beliau miliki pada tahap awal pembudidayaan merica perdu, baru beberapa yang sudah dipindahkan pada polybag berukuran besar. Dari beberapa yang sudah dipindahkan, sebagian diletakkan di bagian samping rumah beliau, dan bagia belakang rumah. Pada tahap selanjutnya, kemungkinan akan ditambahkan lebih banyak bibit lagi secara bertahap.

Sebagian yang diletakkan di belakang rumah pengasuh


Polybag besar di samping rumah pengasuh

       Prospek lada perdu/merica perdu ini cukup menjanjikan dengan perawatan yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sub-balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat menunjukkan bahwa lada perdu dapat menghasilkan produksi rata-rata 200 g/pohon pada umur dua tahun, dan 500 g/pohon pada umur 3 tahun. Bila terdapat 130 pohon merica perdu, pada usia 3 tahun, maka akan diperoleh 65 kg. Untuk perhitungan harga, tentunya disesuaikan dengan beberapa lokasi pemasaran. Harga yang lumayan ramai di pasaran adalah Rp. 100.000,00 per kilogram. Dari 65 kg, akan diperoleh 6,5 juta rupiah. Selain sebagai salah satu bentuk wirausaha yang mengikutsertakan santri dalam pengelolaan dan perawatannya, budidaya ini juga dimaksudkan sebagai media pembelajaran dan pelatihan bagi santri. Diharapkan, muqimin At-Tauchid bukan hanya menguasai materi pendidikan ilmu agama saja, namun juga wawasan dan keterampilan berwirausaha dalam banyak bidang.


       Proses yang berjalan baru pada pemindahan bibit ke polybag besar dan belum selesai. Di bidang usaha yang lain juga insyaAlloh akan kami publikasikan pada posting selanjutnya.





Previous
Next Post »
0 Komentar