Ngaji Al Jurumiyyah - Kalaam Nahwu (Postingan Kedua)




واقسامه ثلاثة اسم وفعل وحرف جاء لمعنى


       Setelah dipahami pada meteri sebelumnya bahwa kalaam (kalimat) dalam disiplin ilmu nahwu adalah susunan lafadzh yang memberikan faedah suatu  pemahaman yang disertai dengan kesengajaan, maka sekarang sampai pada pembahasan beberapa bagian yang dapat menyusun suatu kalam. Definisi lafadzh dalam ilmu nahwu adalah suara manusia yang mengandung beberapa huruf hijaiyah. Apabila suara tersebut bukan dari manusia maka tidak dapat dikatakan sebagai lafadzh yang akan menjadi komponen kalaam. Bacaan huruf hijaiyah tersebut juga harus berupa suara, bukan sekedar tulisan pada kertas atau media lainnya. Bisa jadi rangkaian beberapa huruf hijaiyah tersebut membentuk suatu kata yang jelas, dapat dipaham atau hanya rangkaian huruf hijaiyah tanpa membentuk makna suatu kata.

       Mengacu pada komponen selanjutnya, harus murokkab dan mufiid, maka lafadzh yang diucapkan harus merupakan rangkaian huruf hijaiyah yang memiliki arti. Rangkaian tersebut diistilahkan dengan kalimah (كلمة ) yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai "kata" Pembagian jenis kalimah dalam bahasa Arab, terdapat 3 macam.

          1. كلمة اسم /Kalimah Isim (B. Indo: Kata Benda)
          2. كلمة فعل /Kalimah Fi'il ( Kata Kerja)
          3. كلمة حرف جاء لمعنى / Kalimah huruf ( Kata Sambung yang memiliki makna)

Lafadzh yang akan menjadi komponen kalaam harus merupakan salah satu dari ketiga jenis kalimah/kata di atas. Setelah diketahui jenis kalimahnya kemudian disusun untuk menjadi kalaam sesuai syarat kalam selanjutnya. Untuk mengetahui jenis kalimah dari suatu ucapan, perlu dipahami ciri dari kalimah yang diucapkan. Berikut ciri masing-masing kalimah menurut kitab Al Jurumiyah.

 فالاسم يعرف بالخفض والتنوين ودخول الالف واللام وحروف الخفض


       Untuk mengetahui bahwa suatu kalimah (baca: kata) masuk dalam kalimah isim (kata benda) ada 4 tanda :
1. Adanya tanwin
    Suatu kata yang diakhiri dengan tanwin dapat dikatakan sebagai kalimah isim kecuali dalam beberapa tanwin yang memang masuk dalam kalimah fi'il, namun sangat jarang ditemui dalam praktiknya.
2. Kemutlakan i'rob jar. 
    Suatu kalimah yang bermahal jar dapat dipastikan sebagai kalimah isim, karena i'rob ini memang khusus dipakai hanya bagi kalimah isim.
3. Adanya huruf Al
    Suatu kalimah yang di awalnya dapat/sudah ditambah dengan Al merupakan kalimah isim. Meski Al ada yang masuk dalam kalimah fi'il, namun sangat jarang ditemui.
4. Dapat dimasuki oleh salah satu dari beberapa huruf jar. Adanya huruf jar menjadikan kalimah yang dimasukinya bermahal jar, dan seperti dalam poin nomor 2 maka kalimah yang bermahal jar dipastikan adalah kalimah isim.

وهي من والى وعن وعلى وفى ورب والباء والكاف واللام وحروف القسم

Adapun huruf jar yang dituliskan dalam kitab ini ada 10 yaitu :
1. Min / من
2. Ilaa /الى
3. 'An /عن
4. 'Alaa /على
5. Fii /فى
6. Rubba /رب
7. Ba / باء
8. Kaf / كاف
9. Lam / لام
10. Beberapa Huruf Qosam

وهي الواو والباء والتاء

Huruf Qosam adalah beberapa huruf yang digunakan sebagai ungkapan sumpah bermakna "demi" yang diikuti dengan suatu kata sebagai sandaran atas sumpah seseorang. Adapun huruf qosam ada 3 yaitu huruf Wawu, Ba, dan Ta.

Bersambung........



Previous
Next Post »
0 Komentar