Nasihat 1000 Dinar


          Sebuah kisah yang penulis dapatkan dari sang Bunda ketika penulis masih kecil tentang Nasihat 1000 Dinar ini entah dari sumber mana beliau dapatkan. Entah merupakan sebuah dongeng, cerita fiktif atau fakta, tidak begitu penulis perhatikan. Hal yang mendorong penulis untuk menuangkannya di postingan kali ini adalah nilai yang terkandung dalam cerita tersebut. Mungkin dalam versi yang lain cerita ini dikisahkan dengan tokoh dan tempat yang berbeda, kiranya hal ini tidak menjadi permasalahan yang besar mengingat tulisan ini sekedar sebagai sebuah pengisahan nilai.

       Alkisah pada masa kerajaan Harun Rasyid, negara mengalami sebuah masa kemunduran, krisis moneter yang berkepanjangan. Raja mendapat laporan tentang banyaknya kemiskinan, kelaparan yang melanda seluruh negeri. Dalam kondisi yang demikian raja merasa sangat prihatin dengan nasib rakyatnya. Namun beliau belum dapat mengatasi masalah negeri tersebut.

       Suatu hari ketika raja sedang duduk di singgasananya yang sepi dari para punggawa dan pegawai kerajaan, datanglah seorang prajurit melapor. Prajurit tersebut melaporkan bahwa ada seorang tua memohon izin untuk bertemu sang raja. Sebagai seorang raja yang bijaksana beliau mempersilahkan seorang tua tersebut untuk menghadap. 

       Ketika telah sampai di hadapan raja, seorang tua tersebut tanpa memperkenalkan dirinya langsung berkata : " Wahai baginda raja, saya mempunyai solusi atas permasalahan negeri ini. Saya memiliki nasihat yang akan membawa perubahan bagi negeri paduka." kata si orang tua.

 "Wahai orang tua, apakah nasihat darimu tentang masalah negeri ini?" tanya raja.

"Nasihat saya sangat sederhana paduka, namun untuk mendapatkan nasihat saya, tuan harus membayar 1000 dinar" ujar si orang tua.

Raja yang sudah sangat ingin mengetahui solusi penyelesaian masalah negerinya langsung mengiyakan permintaan si orang tua. "Bila nasihatmu ini ternyata adalah penipuan, maka aku akan memancung kepalamu orang tua" tambah sang raja.

"Baiklah raja, dengarkan nasihatku. Aku hanya akan mengatakannya sekali saja. Bila aku harus mengulanginya maka tuan harus membayar 1000 dinar lagi."

"Dari pada duduk, lebih baik berdiri. Dari pada berdiri, lebih baik berjalan maka akan kau temukan apa yang tidak akan kamu peroleh dari sekedar duduk." lanjut si orang tua.

        Raja menerima nasihat tersebut dan membayar orang tua yang memberinya nasihat sebanyak 1000 dinar.

       Raja paham akan nasihat orang tua tersebut, kemudian beliau mulai menjalankannya yaitu dengan mengawasi sendiri jalannya perekonomian dalam masyarakat. Suatu hari beliau menyamar dan berkeliling ke beberapa wilayah negerinya. Beliau menjumpai banyak kecurangan para pegawai dalam menjalankan tugas. Korupsi meraja lela, banyak kesewenang-wenangan dalam bidang ekonomi para pejabat. Beliau kemudian memanggil beberapa pegawai yang korup dan memecat mereka, menggantikan dengan pejabat yang jujur. Tidak berselang lama, perekonomian negerinya mulai bangkit dan maju. Kemakmuran rakyat menjadi terwujud nyata.

Semoga bermanfaat....


Previous
Next Post »
0 Komentar