Ngaji Al Jurumiyyah - Kalimah Fi'il (Postingan ketiga)




والفعل يعرف بقد والسين وسوف وتاء التأنيث الساكنة

       Setelah memahami pembahasan tentang kalimah isim (kata benda), materi dilanjutkan pada materi kalimah fi'il (kata kerja).
Sebelumnya, definisi kalimah isim yang tidak disebutkan dalam matan kitab ini yaitu : "kalimah yang menunjukkan suatu makna dengan sendirinya yang tidak disertai (tidak terpengaruh) oleh perubahan waktu." Hal ini berarti bahwa suatu kata benda menunjukkan makna sesuatu dimana penulisann kata tersebut tidak akan berubah meski masuk pada waktu yang berbeda. Sebagai contoh, penulisan kata زيد akan tetap demikian untuk masa lampau, sekarang dan yang akan datang.

       Adapun definisi kalimah fi'il adalah : "kalimah yang menunjukkan makna pekerjaan yang dipengaruhi oleh perubahan waktu." Hal ini berarti bahwa satu jenis pekerjaan yang dilakukan pada masa yang berbeda akan dituliskan dengan perbedaan bentuk kata. Sebagai contoh, kata نصر yang berarti menolong, hanya digunakan untuk bentuk pekerjaan di masa yang telah lewat. Arti lengkap kata tersebut adalah telah menolong. Dari asal kata yang sama, ketika pekerjaan menolong sedang berlangsung atau akan dilakukan, maka penulisan akan berubah menjadi ينصر yang berarti sedang atau akan menolong. 

       Adapun ciri kalimah fi'il adalah kalimah yang dapat bertemu dengan beberapa hal berikut :
          1. قد حرفيَة / Qod Harfiyah yaitu bertemu dengan lafadzh qod yang merupakan kategori kalimah huruf. Dalam kenyataan, ada qod yang bukan merupakan kalimah huruf. Qod yang demikian telah memiliki makna tersendiri tanpa harus bersanding dengan kalimah lain. Qod yang menjadi ciri dari kalimah fi'il memiliki makna yang tidak sempurna bila tidak disandingkan dengan kalimah fi'il. Makna qod harfiyah yaitu "sungguh, terkadang, seringkali." Makna tersebut tidak akan memberi pemahaman bila berdiri sendiri. Makna qod tersebut akan disesuaikan dengan kalimah fi'il yang disandinginya.
          2. سين تنفيس / Siin Tanfiis. Yaitu huruf siin yang memiliki makna waktu yang akan dihadapi. Kekhususan makna sin yang menunjukkan waktu menjadikan kata yang disandinginya merupakan kalimah fi'il. Ketika kalimah fi'il ditempeli huruf ini maka kalimah tersebut menjadi bermakna "nanti akan..." contoh : سيقول yang berarti "nanti akan berkata". Karena menunjukkan makna waktu yang akan datang, maka siin ini hanya masuk pada kalimah fi'il mudhori'.
          3. سوف تصويف / Sauwfa Tashwiif.Yaitu kata sauwfa yang menunjukkan waktu masa mendatang yang cukup lama. Sauwfa juga seperti siin tanfiis, hanya masuk pada fi'il mudhori'. Makna sauwfa menunjukkan masa depan yang jauh, di dalam Alquran sering digunakan untuk menunjukkan makna pekerjaan di akhirat. contoh : سوف تعلمون yang berarti kelak kalian akan mengetahuinya.
          4. تاء التأنيث الساكنة / Ta Ta'nits Sakinah. Yaitu ta ta'niits yang mati dari asalnya untuk menunjukkan makna muannats (subjek perempuan baik haqiqi maupun majazi). Karena berupa huruf mati, maka ta ini akan terletak di belakang, karena dalam bahasa Arab tidak dapat dimulai dengan huruf mati. Ta ini khusus masuk pada fi'il madhi (kata kerja bentuk lampau).  contoh : قامت الصلاة yang berarti "sholat telah berlangsung" Kata sholat merupakan salah satu kata dengan jenis muannats majazi.

Bersambung....

Previous
Next Post »
0 Komentar