At-Tauchid Khataman Lagi...???

Hafalan Kitab Ta'limul Muta'allim

Pada hari Senin kemarin, 12 Nopember 2016 yang bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1438 H diadakan sebuah acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallohu 'alaihi wasallam di halaman masjid At-Tauchid. Dalam acara tersebut sekaligus diadakan khotmil quran dan khotmil kutub safinatunnaja, ta'liimul muta;allim dan qiyamush sholaah. Acara inti pengajian pada kesempatan tersebut diisi oleh K.H. Abdul Jalil dari Tambak Kabupaten Banyumas.

Bukankah pada bulan Syawal kemarin At-Tauchid baru saja megadakan acara serupa? 

Ya, memang benar, pada hari senin ini, acara khataman berlangsung di At-Tauchid, namun At-Tauchid tersebut bukanlah nama pondok pesantren yang terletak di desa Jogomertan yang baru beberapa waktu lalu mengadakan acara khotmil quran wal kutub. Acara kali ini bertempat di sebuah masjid di desa Sitireja kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen yang berjarak sekitar 5 km dari Jogomertan. Masjid tersebut diasuh oleh K. Ahmad Munfakir yang merupakan ketua organisasi muqimin ISMA At-Tauchid Jogomertan periode pertama dan kedua.

Masjid yang beliau imami dan beliau asuh semula merupakan sebuah musholla. Pada masa tahun 2000 an ketika musholla tersebut akan direnovasi, AlMaghfurlah K.H. Chabib Musthofa menginstruksikan untuk mengatur arah kiblat kembali, karena dikhawatirkan masih kurang tepat. Beliau juga meminta te'mir untuk mengundang seorang ulama sepuh dari Magelang, beliau K.H. Abdul Kholiq untuk datang ke tempat tersebut. Ketika Simbah K.H. Abdul Kholiq datang, beliau mengisntruksikan agar status musholla tersebut diganti menjadi masjid. Ketika penamaan masjid, keluarga pengasuh masjid berinisiatif untuk menggunakan nama At-Tauchid berkenaan dengan ikatan yang erat dengan ponpes At-Tauchid Jogomertan dalam kurun  masa yang lama. 

Masjid tersebut memiliki banyak kegiatan pengajian anak dan orang tua serta beberapa mujahadah rutin mingguan dan selapanan. Pemuda di sekitar masjid tersebut juga sangat kompak hingga mereka membuat organisasi pemuda masjid dengan nama Permata (Persatuan Pemuda Masjid At-Tauchid). Nampak sekali kekompakan anggota PERMATA pada acara kali ini dengan seragam yang rapi dan kinerja yang cekatan.

Acara pada hari itu diawali dengan khotmilQuran dan kutub SafinatunNaja dan Ta'liimul Muta'allim. Dilanjutkan dengan doa khotmilQuran dan sambutan tunggal dari panitian penyelenggara. Selanjutnya adalaha pengajian oleh Bapak K.H. Abdul Jalil dari Tambak Banyumas. Acara pada hari itu ditutup doa pada pukul 13.00 juga oleh pembicara.

Berikut beberapa dokumentasi pelaksanaan khotmilQuran dan KhotmilKutub di halaman masjid At-Tauchid.

Pembacaan Doa KhotmilQuran

Ramah tamah Pembicara di kediaman pengasuh masjid At-Tauchid
Peserta KhotmilQuran Putri
Peserta KhotmilQuran Putra
Hafalan Kitab SafinatunNaja
Dalam salah satu ceramah yang disampaikan, K.H. Abdul Jalil mengumpamakan anak yang menjalani khataman seperti anak dari Werkudara (Bima) yaitu Antasena, Wisanggeni dan Gatutkaca dalam kisah pewayangan yang memiliki banyak keistimewaan. Hal tersebut didukung oleh perjuangan sang ayah, yaitu Bima dalam mengemban menjaga senjata kuku Pancanaka (Panca = lima, Naka = Waktu). Diharapkan peserta khataman juga kelak akan memiliki andil yang besar dalam kelestarian, kemajuan agama Islam seperti para putra Bima.

Dalam kotmilQuran di masjid At-Tauchid ini tidak diadakan acara pawai ta'arruf baik sesudah atau sebelumnya. Pengasuh masjid sudah memberikan kesempatan kepada wali santri namun ternyata wali santri tidak menghendaki adanya acara pawai ta'arruf. Hal ini menurut pengasuh adalah hal yang sangat tepat mengingat maslahat yang dhihasilkan cenderung lebih sedikit dari madharatnya.


Previous
Next Post »
0 Komentar